Hikmah Sakit

Bersama : K.H. Muhamad Yunus, M.Ag.
Pimpinan PP Raudhatut Tauhid Rumpin Bogor

Semua orang pasti mengharapkan kesehatan jasmani dan rohani. Namun, ada kalanya Allah memberikan sakit, baik itu sakit ringan hingga sakit berat. Mulai dari hitungan hari, bulan, hingga tahunan.

Sebagai manusia biasa, terkadang muncul pertanyaan, “Kenapa harus sakit, ya, Allah?”. Sebagian dari kita merasa sedih, marah, mengeluh, hingga putus asa. Sakit membuat kita tidak bisa menjalani aktivitas sehari-hari dan merasa menjadi beban bagi orang di sekitar.

jika sehat adalah nikmat, maka apakah sakit sebagai ujian?

Lalu, apa hikmah yang dapat diambil ketika Allah memberikan sakit?

1. Sakit Dapat Menggugurkan Dosa

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daunnya.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Masya Allah, ternyata bukan tanpa alasan kenapa Allah memberikan hamba-Nya sakit. Meski tidak mudah dijalani, ternyata sakit dapat menggugurkan dosa, dengan syarat harus ikhlas serta tetap konsisten beribadah dan senantiasa mengingat Allah.

2. Sakit Membuat Kita Lebih Dekat dengan Allah

Tidak jarang sakit yang Allah berikan membuat kita menjadi lebih dekat dengan Allah. Sakit membuat kita semakin rajin melakukan ibadah, terutama ibadah wajib yang dulunya lalai dikerjakan.

Saat Allah berikan ujian berupa sakit, kita sadar betapa kita membutuhkan Allah. Sudah menjadi sifat manusia, kadang ingat Allah disaat Allah memberikan kesusahan. Sementara saat Allah berikan kebahagiaan, sebagai manusia biasa kita mendadak lupa dengan Sang Pemberi Kehidupan. Naudzubillah min dzalik.

3. Sakit Mengingatkan Kita untuk Selalu Bersyukur

Ketika Allah memberikan sakit, akan terasa betapa nikmatnya diwaktu sehat. Maka, bersyukurlah saat Allah memberikan nikmat sehat karena nikmat yang paling berharga dibanding harta kekayaan sekalipun adalah kesehatan.

4. Sakit Dapat Memperbaiki Akhlak

Sebagai manusia biasa, terkadang timbul rasa sombong, malas bersedekah, seta lalai terhadap semua yang Allah perintahkan dan Allah larang. Kita bersikap acuh seolah-olah kita adalah manusia superior di muka bumi ini.

Namun, ketika Allah memberikan sakit, kita akan sadar ada banyak sekali kezaliman yang telah dilakukan kepada manusia dan juga kepada Allah. Sakit membuat kita introspeksi diri, bertaubat kepada Allah, memohon ampunan, dan berusaha memperbaiki akhlak. Kita semakin diingatkan jika kita tidak ada apa-apanya.

5. Sakit menjadi Pengingat agar Tidak Terlalu Fokus pada Dunia

Ketika sehat, terkadang kita mati-matian mencari harta dunia. Tidak mengenal lelah, melupakan hak tubuh untuk beristirahat dan melupakan kewajiban sebagai makhluk. Kita bekerja seolah-olah dunia adalah segala-galanya. Padahal, ada hal lain yang lebih penting yang terabaikan. Dengan begitu, ketika sakit kita akan sadar bahwa terlalu fokus pada dunia itu tidak baik.

6. Sakit Menyambung Tali Silaturahmi

Salah satu hak muslim terhadap muslim lainnya adalah ketika sakit sakit, maka jenguklah. Ketika ada keluarga atau teman yang sakit tidak jarang kita datang menjenguk, menghibur, membantu, dan mendoakan agar segera diberi kesembuhan. Dengan begitu, salah satu hikmah sakit adalah menyambung tali silaturahmi bagi sesama muslim.

7. Sakit Menguji Kesabaran

Tahukah Sisterfillah tentang kisah Nabi Ayub AS yang diuji Allah dengan penyakit berat dalam waktu yang sangat lama. Nabi Ayub AS tetap sabar dan terus beribadah kepada Allah. Kisah ini bisa menjadi teladan bagi kita agar selalu bersabar ketika Allah memberikan sakit. Boleh bersedih, tapi jangan berlebihan, apalagi sampai marah dan mengeluh hingga mengeluarkan bahasa yang tidak pantas.

Itulah 7 hikmah dibalik rasa sakit yang Allah berikan pada hamba-Nya. Jika kita bisa menyikapi rasa sakit yang Allah berikan, insya Allah derajat dan kedudukan kita di mata Allah akan naik.